Targetkan 200 Ribu Kosakata
Viva Sumsel.com – Palembang, Pusat Pengembangan dan Perlindungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan selalu berupaya dalam penambahan dan pengembangan kosa kata bahasa Indonesia. Pengayaan dalam bahasa Indonesia itu perlu dilakukan secara terus menerus karena minimnya kosa kata bahasa Indonesia yang berasal dari Indonesia itu sendiri. Berangkat dari hal itu, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI bekerjasama dengan Balai Bahasa Sumsel mengadakan “Desiminasi Pengayaan Kosakata,”. Acara di gelar di Hotel Grand Atyasa, Jumat (19/8) dengan menghadirkan narasumber Kepala Badan Pengembangan dan pembinaan bahasa Kemendikbud RI, Prof. Dadang Sunendar, Kabid Pusat Pengembangan dan Perlindungan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud Dr. Dora Amalia serta Praktisi dan penggiat dalam penelitian bahasa-bahasa daerah Sumsel, Drs, Muslim Soleh Roni.
Menurut Kepala Badan Pengembangan dan pembinaan bahasa Kemendikbud RI, Prof. Dadang Sunendar mengatakan, Desiminasi pengayaan kosa kata ini bertujuan penyebaran informasi terkait pengayaan kosakata bahasa Indonesia karena jumlah kosakata di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) masih kurang sedangkan disatu sisi pada tahun 2019 Kemendikbud mentargetkan 200.000 kosakata bahasa Indonesia.
“Ini target yang cukup berat kita capai, sebagai catatan pada tahun 2014 saja jumlah kosakata yang ada di KBBI berjumlah 102.622 ribu,” ujarnya.
Maka dari itu,guna mencapai target tersebut maka pihaknya meminta agar setiap Balai Bahasa diseluruh daerah di Indonesia menyumbang minimal 1.000 pengayaan kosakata pertahunnya dan salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan acara “Desiminasi kosakata” ini.
“Sumsel cukup baik, berdasarkan informasi yang saya dapat tahun lalu Sumsel mampu menyumbang Pengayaan 1.034 kosakata, artinya Sumsel telah melebihi target meskipun ada daerah lain yang mampu melebihi angka itu atau bahkan kurang dari 1.000,” paparnya.
Sebetulnya, kata Dadang, masih banyak kosakata yang masih bisa digali lagi seperti dalam bidang kelautan sebab dengan kekayaan laut Indonesia yang luas pasti banyak tersimpan benda-benda didalamnya yang tentu saja memiliki nama-nama dan pada akhirnya menambah kosakata.
Sementara, Kepala Balai Bahasa Sumsel, Aminulatif mengatakan jumlah kosakata Indonesia masih minim jika dibandingkan dengan negara-negara lain,misalnya saja Inggris, dinegara itu kosakata bahasanya telah mencapai 20 juta.
Untuk itu, Aminulatif menambahkan, ada beberapa cara guna menjaring pengayaan kosakata bahasa Indonesia, diantaranya adalah sumber dari asing, sumber dari daerah dan partisipasi masyarakat.
“Meskipun Sumsel telah mampu melebihi target menyumbang minimal 1.000 kosakata namun diharapkan tahun ini dapat melebihi capaian pada tahun lalu dimana atau diatas 1.034 tadi,” ucapnya.
Dengan demikian diharapkan, masyarakat Sumsel lebih dapat mengaktikan lagi partisipasinya dalam program pengayaan kosakata ini karena seperti diketahui Kemedikbud kini telah meluncurkan aplikasi berbasis online agar masyarakat dapat memasukan kata-kata baru guna memperkaya khasanah kosakata bahasa Indonesia.
“Masyarakat cukup mengakses alamat web kbbi,kemedikbud.go.id kemudian ikuti petunjuk selanjutnya, untuk sementara dapat diakses oleh perangkat berbasis andoid namun dalam waktu dekat ini dapat bula menggunakan perangkat berbasis IOS,” tutupmya.(anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment