PLN UI S2JB Siap Jaga Pasokan Listrik Untuk Pemilu, Ramadhan, Idul Fitri dan UNBK
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – PT PLN (Persero) UIW S2JB memastikan kesiapan sistem jaringan selama pelaksanaan masa pencoblosan dan perhitungan suara Pemilu 2019 mendatang hingga perayaan Idul Fitri.
Bahkan, untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri, PLN UIW S2JB telah menyiapkan 44 lokasi siaga di masing masing kota di bawah UIW S2JB.
Kemudian menyiapkan 50 Gardu Induk (GI) tersebar disetiap provinsi, menerjunkan 1.918 personil tenaga teknik siaga, 88 armada penanganan gangguan kelistrikan serta 5 tim PDKB TM 20 000 V (pekerjaan dalam keadaan dengan tegangan menengah 20.000 V).
Hal ini disampaikan General Manager (GM) PT PLN UIW S2JB, Daryono saat press release kesiapan PT PLN (Persero) UIW S2JB menghadapi Pemilu 2019, ramadhan dan Idul Fitri 1440 H di Hotel Royal Asia, Senin (15/4/2019).
“Saat ini jumlah kebutuhan listrik saat beban puncak untuk wilayah Sumbagselteng hanya 3
337 megawatt sementara kapasitas pembangkit 3.604 megawatt. Artinya masih ada kelebihan 145 megawatt buat cadangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Daryono menjelaskan, kebutuhan listrik saat beban puncak di Sumsel sebesar 800 MW, sedangkan ketersediaan pembangkit sebesar 1.352 MW, pun halnya dengan yang ada di daerah-daerah lain di wilayah Sumbagselteng yang juga meliputi wilayah Sumbar dan Riau.
“Untuk mengantisipasi apabila masih terjadi pemadaman selama proses pemungutan dan rekapitulasi suara pihaknya sudah berkoordinasi dengan setiap KPU kabupaten/kota dengan menyiapkan genset sebagai pasokan listrik cadangan,” katanya.
Daryono menuturkan, pihaknya selama Pemilu 2019 menyiapkan total 1.918 person yang selama 24 jam penuh bakal stand by termasik dengan keberadaan mobil operasional bergerak dan mobil Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
“Kendaraan khusus PDKB ini dioperasionalkan oleh timsus yang terlatih dan setiap saat bergerak untuk melakukan pemulihan jaringan di seluruh wilayah S2JB,” ungkapnya.
“Tak hanya pemilu, pelaksaan UNBK yang juga telah disiapkan keamanannya,” tambahnya.
Terkait kesiapan menjelang Ramadhan, Daryono menerangkan, selama ramadhan, diprediksi beban puncak yang terjadi antara pukul 7 hingga 9 malam. Dimana untuk di wilayah perkotaan masalah pemadaman diluar dari kendala non teknis dipastikan tidak bakal terjadi. Hanya di wilayah-wilayah pelosok yang lokasinya jauh dari gardu induk (GI) PLN yang terkadang agak redup mengingat beban yang tinggi.
“Untuk di wilayah Palembang, tidak ada masalah terkait kapasitas pembangkit. Selain itu, untuk daerah yang dekat dengan GI tidak ada masalah. Namun pemadaman karena ada gangguan jaringan distribusi misalnya kabelnya ada telanjang salah satunya terkena ranting pohon atau terkena angin kencang. Kalau ada pohon yang roboh maka pemadaman akan lama, karena butuh waktu untuk pemulihan,” pungkasnya. (DNK)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment