Bincang Santai Bareng OJK Sumsel, Bahas Perkembangan Terkini Sektor Jasa Keuangan
VIVA SUMSEL.COM, PALEMBANG – Dalam rangka memperkuat literasi keuangan dan penyampaian informasi kepada masyarakat,, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Sumbagsel menggelar bincang santai bersama media bertempat di Kantor OJK wilayah Sumsel, Jalan Jenderal Sudirman No. 1025 Palembang, Jumat, (10/01/2025).
Dihadapan awak media, Kepala OJK Sumsel, Arifin Susanto didampimgi, Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Sumsel, Tito Adji Diswantoro dan Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sumsel, Achmad Fauzi fokus membahas intermedia perbankan di wilayah Sumbagsel dimana kredit di Sumbagsel tumbuh lebih tinggi (8,65% yoy) dibandingkan pertumbuhan DPK (5,41% yoy). LDR mencapai 126,11% sehingga dana pembiayaan banyak berasal dari luar daerah.
Penyaluran kredit sulampua pada kredit konsumtif senilai Rp. 214,38 Triliun, sedikit lebih tinggi jika dibandingkan kredit produktif sebesar Rp. 213,18 Triliun (Kredit Modal Kerja Rp. 142,50 Triliun dan Kredit Investasi Rp. 68,67 Triliun).
Kemudian penjelasan mengenai penyaluran kredit di wilayah Sumbagsel Share Kredit Per Sektor Ekonomi Sumbagsel – Nov 2024 dilanjutkan dengan Komposisi Kredit & Tren NPL UMKM.
Dalam perbincangan juga sempat membahas NPL Gross kredit Sumbagsel kinerja pasar modal dan IKNB Sumbagsel, Sebaran IJK di wilayah Sumbagsel.
Poin pokok lainnya yang masuk yang menjadi pembicaraan adalah perkembangan edukasi literasi dan inklusi keuangan, perkembangan layanan konsumen di Sumbagsel yang menyebut jumlah pengaduan investasi ilegal di Sumbagsel tertinggi disebabkan oleh fraud eksternal dan legalitas non-LJK.
Provinsi dengan pengaduan terbanyak adalah Sumatera Selatan dengan total 25 pengaduan dari 4 jenis permasalahan.
“Adapun data lain mengatakan jumlah pengaduan diterima di Sumsel sebanyak 780 dengan tingkat penyelesaian 75.77 persen , pengaduan paling banyak diterima Palembang 564 dengan tingkat penyelesaian 74,47 persen,” ujar Arifin menjelaskan.
Poin penting penyampaian berikutnya adalah mengenai perkembangan potensi ekonomi melalui komoditas kopi, dukunagn TPKAD terhadap pendapatan komoditas kopi, kinerja satgas waspada aktivitas dan keuangan ilegal selama tahun 2024 khususnya peran OJK Provinsi Sumsel dalam Satgas PASTI, hal ini dikemukakan oleh Tito Adji Diswantoro.
Dan yang terakhir adalah komiunikasi publik dengan ponit pentingnya adalah realisasi program kerja komunikasi publik 2024 yang disampaikan oleh Achmad Fauzi.
Editor : Muhardi Aanz







